Followers

Monday 7 November 2011

MENAWAN PUNCAK PAPANDAYAN
Menawan puncak Gunung Papandayan adalah sesuatu yang menakjubkan. Mungkin merupakan satu kenangan yang tidak dapat di lupakan. Ianya merupakan satu kembara yang penuh dengan cabaran tetapi akan beroleh nikmat yang cukup mengkagumkan bila sudah berada di puncaknya. Sudah tentulah penawanan puncak gunung Papandayan ini lebih bermakna lagi jika semuanya dapat di rakam untuk album peribadi

Pendakian ini perlu dijadikan acara pertama bila berkunjung ke Garut dan di ikuti dengan aktiviti pelancongan yang lain. Para peserta bukan sahaja dapat melihat dengan dekat tentang watak sesebuah gunung berapi tetapi juga akan dapat merasai dan menghidu aroma belerang dan wap yang sentiasa keluar dari kawah-kawah yang terdapat di sekelilingnya.

Sebagaimana yang diperkatakan lebih awal, Indonesia mempunyai begitu banyak gunung berapi yang masih aktif. Antaranya ialah Gunung Papandayan yang setinggi 2,665 meter atau 8,743 kaki. Ianya terletak di Daerah Garut iaitu kira-kira 75 kilometer daripada Bandung.

Letupan yang terkuat Papandayan iaah pada 1772 yang menyebabkan 3,000 orang terbunuh dan letupan terakhir berlaku pada 1978. Bagaimanapun pada tahun 2002, Papandayan di letakkan dalam keadaan berjaga-jaga bila tahap amaran letupan berada di tahap tertinggi.. Penduduk sekitarnya telah di arahkan berpindah.

Namun sekarang Papandayan di anggap objek pelancongan di Garut. Ianya menjadi antara distinasi yang perlu di lawati lebih-lebih lagi bila puncaknya dapat di tawan.

Papandayan mempunyai beberapa kawah yang masih menggelegak seperti Kawah Alun-alun, Kawah Papandayan dan Kawah Mas. Bagaimanapun orang ramai banyak tertumpu di Kawah Mas. Semasa di kawah ini pelancong akan dapat menikmati kepanasan kawah, belerang dan gas yang berbau dan abu gunung berapi yang sebenarnya.

Gunung Papandayan adalah salah satu gunung tertinggi di kawasan  Jawa Barat selain Gunung Ciremai dan merupakan objek wisata yang  patut untuk dikunjungi. Objek pelancongan yang berlokasi di Garut ini termasuk objek pelancongan cukup terkenal, terutama bagi mereka yang punya hobi mendaki gunung, baik yang tinggal di kawasan daerah Jawa Barat maupun di luar negara.

Di tengah perjalanan ke puncak gunung Papandayan, kita dapat menyaksikan suatu fenomena alam yang begitu jelas tampak di depan pelupuk mata, iaitu bagaimana semburan wap panas keluar dari perut bumi dan mengeluarkan bau yang begitu menyengat. Bau ini mungkin karena mengandung unsur belerang. Di sini biasanya para pendaki menyempatkan diri untuk berfoto bersama mengabadikan fenomena alam yang mungkin saja tidak terdapat di kawasan wisata alam lainnya.

Ketika perjalanan hampir sampai di puncak gunung Papandayan, keadaan perjalanan akan terasa sedikit lebih menyejukkan karena di kelilingi pohon-pohon yang merimbun. Berbeza dengan keadaan sebelumnya, udara terasa panas karena di sekitar perjalanan jarang terdapat pohon-pohon yang menjulang tinggi yang mampu menahan teriknya sinar matahari.

Sesampainya di puncak gunung Papandayan atau lebih dikenal dengan nama Pondok Saladah, ada kebanggaan tersendiri bagi para pendaki yang berhasil mencapainya. Alam terasa tampak sangat indah dilihat dari atas puncak gunung, kita pun seolah-olah berada di atas awan yang terhampar bagaikan permadani putih raksasa.

Kita juga dapat melihat atau  memetik bunga Eidelweis yang juga disebut-sebut sebagai bunga abadi, bunga yang meskipun dipetik tidak pernah layu dan tidak pernah hilang aromanya. Bunga ini merupakan bunga yang tergolong langka karena hanya tumbuh di atas puncak gunung yang beriklim dingin dan tidak semua puncak gunung ditumbuhi oleh bunga jenis ini.

Walaupun udara di puncak gunung terasa sangat dingin, tetapi hal tersebut seakan sirna oleh keindahan alam di sekitar puncak gunung yang tidak mungkin diperoleh di tempat lain. Akhirnya kita hanya bisa mengucapkan “Maha Besar Allah dengan segala bentuk keindahan yang diciptakan-Nya”.Berbincanglah dengan kami untuk mengatur perancangan lengkap bagi menawan puncak Papandayan- Info Kayangan Vacation.

No comments:

Post a Comment